Sinopsis Hello Ja Doo

 Sinopsis Hello Ja Doo

 Sinopsis Hello Ja Doo: Mengeksplorasi Keindahan Pulau Jeju Korea Melalui Film Animasi

Selama ini, sepertinya saya jarang sekali atau bahkan belum pernah mengulas tentang film animasi yang diproduksi oleh korea selatan. Selain karena film jenis ini hanya memasang target dan pangsa pasar tertentu, film animasi juga termasuk salah satu film yang paling jarang diproduksi di dunia perfilman. Namun untuk kali ini, saya akan mengulas sebuah film animasi seru dari Korea Selatan berjudul Hello Ja Doo: The Scret Of Jeju Island.

Film yang disutradarai oleh Son Seok Woo ini secara resmi sudah dirilis di Korea Selatan pada 27 Januari 2022 lalu. Meskipun bergenre animasi, tapi film berdurasi 90 menit ini sukses meraup penonton hingga lebih dari 120 ribu pasang mata lho di bioskop-bioskop Korea Selatan. Cerita dalam film Hello Ja Doo: The Secret of Jeju Island cukup sederhana, yakni perubahan rasa tidak suka menjadi suka dalam hubungan pertemanan di dunia anak-anak dibalut dalam petualangan yang seru.

Ja Doo, seorang gadis kecil merasa tak senang dengan Jeon Bok, seorang anak dari Pulau Jeju yang dia temui ketika melakukan perjalanan Keluarga. Terlebih lagi, Ja Doo merasa ada sesuatu yang aneh dengan mata Jeon Bok ketika menatap sahabatnya, Yoon Seok.

Kekesalan Ja Doo semakin menjadi-jadi ketika Yoon Seok, sahabat Ja Doo menjadi dekat dan lebih memilih untuk bermain dengan Jeon Bok daripada dirinya. Hingga tanpa sadar, Ja Doo yang marah secara tak sengaja menjatuhkan sebuah patung batu dan membangkitkan Bo Ri, entitas kuno yang jahat, dan disegel melalui sebuah kutukan di masa lalu.

Tentu saja semuanya menjadi panik. Terlebih, Bo Ri yang telah bangkit, meluapkan kesumatnya kepada semua orang yang ditemuinya di sana. Dengan kekuatan sinar yang dimilikinya, Bo Ri merubah apapun menjadi batu. Iya, siapapun yang terkena sinar dari Bo Ri, akan mengeras dan membatu.

Tentu saja hal ini tak bisa dibiarkan. Ja Doo dan teman-temannya berusaha sekuat tenaga dan mencari cara untuk mengembalikan semua orang yang mengeras tersebut agar kembali ke keadaan semula. Hingga pada suatu ketika, mereka menemukan sebuah rahasia besar, yang akan menentukan nasib Pulau Jeju dan juga para penghuninya. Kira-kira bagaimana ya nasib pulau Jeju selanjutnya? Apakah yang akan dilakukan oleh Ja Doo dan kawan-kawannya? Saksikan di film Hello Ja Doo: The Secret of Jeju Island ini, ya!

Meskipun Hello Ja Doo: The Secret of Jeju Island merupakan film animasi, tapi cocok juga ditonton oleh orang dewasa yang ingin healing sejenak dari rutinitas. Terlebih, karena genrenya adalah animasi, maka film ini bisa ditonton bersama adik atau keponakan, lho. 

Hello Jadoo : The Secret of Jeju Island🦋 

Ngomongin tentang kartun Hello Jadoo, hal pertama yang terbersit di pikiran saya adalah pecicilan dan suara nyaring Jadoo. Saking ributnya, nggak jarang tiap kali saya nyetel kartun ini di TV, orang rumah langsung memprotes saya, “Mbok dikecilin volume TV-nya.” Maklum saja, saya sendiri juga kadang merasa suara Jadoo terlalu berisik apalagi kalau sedang gelut sama ibunya.

 Meski begitu, Hello Jadoo adalah salah satu tontonan favorit saya. Ceritanya yang relate dengan kehidupan sehari-hari adalah alasan saya suka nonton kartun asal Negeri Ginseng itu. Salah satu yang menarik perhatian saya juga adalah soal hubungan Jadoo dengan ibunya. Kerasnya didikan Ibu Jadoo ditambah Jadoo yang kepala batu, memang memberi kesan yang kurang baik apalagi ditonton anak-anak. Namun, di balik itu semua, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Jadoo dan ibunya.

1 Ibu Jadoo tetap kreatif dalam kesederhanaan dan rela berkorban untuk anak-anaknya

Dalam kartun Hello Jadoo, keluarga Jadoo digambarkan sebagai keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Saking sederhananya, kadang saya merasa iba dengan kehidupan mereka.

Suatu ketika, ada episode di mana Ibu Jadoo tengah berpikir keras gara-gara harga sembako naik. Ibu Jadoo berusaha berhemat dengan menyetok acar untuk bisa dimakan selama satu tahun. Saya langsung terbayang, betapa stresnya Ibu Jadoo sebagai menteri keuangan keluarga mereka.Gambaran kesederhanaan keluarga Jadoo memang cukup sering diperlihatkan secara eksplisit. Namun, ada beberapa episode yang membuat saya melihat betapa besar pengorbanan Ibu Jadoo. Seperti hari di mana Ibu Jadoo rela membelikan baju baru untuk anak-anaknya, namun di sisi lain, blio hanya mampu membeli baju bekas untuk dirinya sendiri. Ibu Jadoo juga rela membuatkan DIY meja belajar bekas dan tempat tidur dari kotak apel. Hebatnya, Ibu Jadoo berhasil menyulapnya jadi furnitur berkelas. Hal tersebut dilakukannya supaya Jadoo nggak malu ketika ada teman berkunjung ke rumahnya. Salut banget, deh, sama Ibu Jadoo.

2 Meski galak, Ibu Jadoo selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya

Omelan demi omelan yang lantang disemprotkan Ibu Jadoo bukan tanpa alasan. Blio hanya ingin Jadoo jadi anak yang bisa membedakan mana yang benar dan salah. Lagi pula, di belahan dunia mana pun, sosok ibu yang suka marah itu sudah biasa, apalagi kalau punya anak kayak Jadoo. Hehehe. Ibu mana coba yang nggak naik darah punya anak ngeyelan dan suka ngajak duel?

Ibu Jadoo memang berjiwa tegas dalam mendisiplinkan anak-anaknya. Jika kita perhatikan, pola parenting blio itu yang pada akhirnya membentuk Jadoo jadi anak yang nggak cengeng dan pemberani. Di beberapa episode Hello Jadoo, si Jadoo bahkan rela jadi garda terdepan dalam melindungi teman-temannya. Saking beraninya, dia juga pernah menangkap hantu pencuri sepatu, lho. Bukan main memang si Jadoo, ya.

3 Punya ibu yang galak tak membuat kasih sayang Jadoo pada ibunya berkurang

Saya akui, Jadoo bukan anak biasa. Walau dia bandel, tomboi, dan suka ngegas, sebenarnya dia anak yang perhatian dan penyayang. Hari di mana ibunya jatuh sakit, Jadoo merasa sangat terpukul melihat ibunya yang tak berdaya. Tapi, bukan Jadoo namanya kalau cuma berdiam diri di saat ibunya terbaring lemas di rumah sakit.

Alhasil Jadoo mengajak tiga orang temannya nekat mendaki gunung untuk mencari ginseng liar yang digadang-gadang menjadi obat herbal termujarab. Bayangkan saja, anak seumuran Jadoo punya inisiatif seberani itu demi mencari obat buat ibunya. Wah, ini sudah another level of kasih sayang, sih.

Saya nggak menyangka, Hello Jadoo ternyata jadi tontonan yang mengajarkan saya arti penting kasih sayang ibu kepada anak, begitupun sebaliknya. Selain menghibur, Hello Jadoo juga memberikan cerminan kisah yang nggak beda jauh dengan kehidupan nyata. Pesan-pesannya langsung ngena banget di hati saya sebagai penonton.

 3 Hal yang Bisa Dipetik dari Jadoo dan Ibunya dalam Kartun Hello Jadoo

Komentar

Postingan Populer